Tas hitam dari kulit buaya
“Selamat pagi!”, berkata bapak Oemar Bakri
“Ini hari aku rasa kopi nikmat sekali!”
Tas hitam dari kulit buaya
Mari kita pergi, memberi pelajaran ilmu pasti
Itu murid bengalmu mungkin sudah menunggu
(*)
Laju sepeda kumbang di jalan berlubang
S’lalu begitu dari dulu waktu jaman Jepang
Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang
Banyak polisi bawa senjata berwajah garang
Bapak Oemar Bakri kaget apa gerangan
“Berkelahi Pak!”, jawab murid seperti jagoan
Bapak Oemar Bakri takut bukan kepalang
Itu sepeda butut dikebut lalu cabut, kalang kabut, cepat pulang
Busyet… Standing dan terbang
Reff.
Oemar Bakri… Oemar Bakri pegawai negeri
Oemar Bakri… Oemar Bakri 40 tahun mengabdi
Jadi guru jujur berbakti memang makan hati
Oemar Bakri… Oemar Bakri banyak ciptakan menteri
Oemar Bakri… Profesor dokter insinyur pun jadi
Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri seperti dikebiri
Kembali ke (*)
Bapak Oemar Bakri kaget apa gerangan
“Berkelahi Pak!”, jawab murid seperti jagoan
Bapak Oemar Bakri takut bukan kepalang
Itu sepeda butut dikebut lalu cabut, kalang kabut
Bakrie kentut… Cepat pulang
Oemar Bakri… Oemar Bakri pegawai negeri
Oemar Bakri… Oemar Bakri 40 tahun mengabdi
Jadi guru jujur berbakti memang makan hati
Oemar Bakri… Oemar Bakri banyak ciptakan menteri
Oemar Bakri… Bikin otak seperti otak Habibie
Sebuah Lagu yang menggambarkan seorang tenaga pendidik, dengan segala keterbatasannya mampu mencetak anak didik yang berprestasi, anak didik yang mampu membangun negeri in
Saya cukup miris dengan”Oemar Bakri” milenium (jaman sekarang), Gelar Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang disematkan kepada mereka seakan redup dengan progam sertifikasi dan pengangkatan pegawai negeri sipil oleh pemerintah, para anak didik pun kadang ditelantarkan karena si pendidik sibuk untuk melengkapi data-data, ataupun persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang guru profesional, sungguh pemandangan yang tidak seharusnya tergambarkan pada dunia pendidikan, anak yang sebenarnya menjadi prioritas dalam mengajar malah menjadi mobilitas untuk mendapat sebuah jabatan Guru Profesional. jika ini dibiarkan, maka juta’an triliun pun yang dikeluarkan untuk dunia pendidikan pun tidak akan mampu mengangkat atau memajukan dunia pendidikan di Indonesia ini.
Kurikulum yang terus berganti pun seakan terkesan hanya memperbaiki sistem pendidikan yang ada, karena sebagus dan sebaik apapun sebuah kurikulum diciptakan, tidak akan mampu mengangkat ataupun memajukan sebuah pendidikan, apabila si pelaku pendidikan (Pendidik) tidak dibenahi, mungkin lewat pelatihan-pelatihan ataupun seminar
Tulisan kritik dan saran dengan tulisan ini
semoga Bermanfaat ^-^